Senja Abu Abu

Sajak

Aku tidak berdaya menolak rindu, menolak pelukan senja abu – abu

Katakan jika kau tak merinduku, agar mati rindu – rinduku kepadamu

“Diam…Sebab akan aku lahirkan temu – temu itu”

Kalimat rindu selalu terngiang menjajah habis isi kepalaku

Aku memintanya berhenti dan pergi namun ia semakin keras berputar, semakin rajin menyambang

Aku tidak berdaya lagi melawannya, jangan jelaskan apapun prihal rindu, peluk serta senja yang kita habiskan diwarung kopi itu

Sebab sekuat apa aku melawan, semakin deras ia menghantam